Jakarta, humas LIPI. Perempuan yang bergerak dalam bidang penelitian, perekayasa, innovator dan lain sebagainya khususnya di bidang riset dan teknologi telah banyak menghasilkan terobosan inovasi yang hebat dan menghasilkan solusi bagi permasalahan yang dihadapi bangsa dan dunia. “Belajar dari semangat R.A. Kartini yang mampu meletakkan pondasi yang kuat bagi perempuan Indonesia untuk terus memperbaiki kualitas diri dan memberikan yang terbaik bagi kemajuan bangsa dan negara,” demikian sambutan Menteri Riset dan Teknologi/BRIN, Bambang Brodjonegoro pada dialog interaktif “Semangat Kartini Untuk Inovasi Indonesia” yang digelar secara daring pada Rabu (21/4). Untuk itu bagi perempuan Indonesia diharapkan mampu menciptakan legacy bagi masa depan Indonesia dan bagi masa mendatang. Menristek berharap seluruh perempuan Indonesia menjadi yang terbaik tanpa melupakan jati dirinya sebagai perempuan.
Intan Suci Nurhati adalah salah satu perempuan hebat yang pada kesempatan ini diundang untuk berbagi pengalaman dan juga kiprahnya dalam bidang penelitian. Intan Suci Nurhati adalah peneliti bidang paleoklimatologi dan paleoseanografi di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Risetnya berfokus pada upaya mengkaji jejak perubahan pada iklim dan lautan yang antara lain tampak melalui peningkatan suhu dan asidifikasi laut.
Intan menceritakan bahwa” Secara umum pekerjaan yang ditekuni itu banyak ke lapangan. Dan hal ini pula yang menuntut waktu Intan untuk lebih banyak di lapagan dibandingkan dengan berkumpul dengan keluarga,” jelas Intan. Lebih lanjut Intan menceritakan pengalamannya saat berada di lapangan. “Kadang pekerjaan yang ditekuni itu bisa dibilang banyak resikonya, tetapi semua itu bisa diatasi jika dalam melakukan kegiatan di lapangan harus benar-benar memperhatikan situasi dan keadaan di lapangan. Hal ini pernah dialami saat harus menyelam adalah terjadinya pasang surut yang mana hal ini berpengaruh pada arus yang luar biasa besar sehingga terpaksa untuk menyelam lebih dalam lagi ke dasar laut,” demikian kenang Intan.
Sebenarnya menjadi seorang peneliti bukanlah cita-citanya dari awal, karena bidang ekonomi yang merupakan langkah awal yang ditekuni. “Saat di SMA dulu tidak begitu menyukai matematika, tetapi saat melanjutkan S1 nya akhirnya mengambil jurusan earth science, karena keingintahuan yang luar biasa pada bidang ini,” tegas Intan. Dan semua yang di lakukan tidak akan pernah berhasil jika tidak ada dukungan dari orang-orang terdekatnya. “Dukungan orang tua dan keluarga sangat mengambil peran dalam keberhasilan saya, sejak dibangku sekolah orang tua telah memberi kebebasan untuk memilih jurusan yang saya sukai. Dan bukan hanya itu saja selain keluarga juga ada dukungan dari tim di lapangan dalam pekerjaan saya. Karena dengan tim yang saling mendukung maka pekerjaan sesulit apapun akan menjadi ringan untuk dikerjakan,”jelas Intan (Rdn/humas)